Mungkin hal ini juga menarik untuk
dibahas. Untuk sekaliber burung ciblek bisa dibilang, ia hampir mirip
dengan burung gereja dan burung pipit. Mengapa demikian? Sebab burung
prenjak juga mudah bersahabat dan berdaptasi dengan lingkungan manusia,
bahkan ia sering berkeliaran di pemukiman padat penduduk untuk mencari
makanan berbagai serangga kecil, ulat dan kroto. Terlebih lagi jenis
burung mungil ini juga cukup mudah didapat karena populasi di alam liar
masih terjaga. Meskipun pada tahun 1990-an jenis burung ini sempat tidak
mempunyai nilai nominal, namun saat ini sudah cukup banyak pengusaha
yang menangkarnya.
1. Ciblek Jawa / Prenjak Jawa (bar-winged Prinia)
Burung Ciblek Jawa merupakan jenis yang
mempunyai panjang tubuh dari ekor hingga kepala sampai 13 cm. Hampir
seluruh bulu bagian atas bewarna cokelat kehijau-hijauan. Selain itu,
leher dan dada berwarna putih serta perut hingga pantat berwarna
kekuningan. Ciri khas yang cukup mudah dikenali ialah garis hitam putih
yang terletak di ekor dan di kedua sayapnya. Burung yang juga dikenal
oleh masyarakat Bandung dan Jakarta dengan nama cinenen serta burung
cici ini biasanya kerap terlihat di perkebunan teh, ladang terbuka,
hutan mangrove dan perbukitan pada ketinggian 900 – 1500 meter (dpl).
2. Ciblek Sawah / Prenjak Padi (prinia inornata)
Mungkin diantara banyak jenis, ciblek
sawah sedikit mempunyai ciri khas yang lebih gampang untuk dikenali.
Sesuai dengan embel-embel yang dibawanya, burung ini lebih sering
berkeliaran di sawah-sawah dan ladang jagung untuk mencari makan. Selain
itu kicau yang dimilikinya terkesan lebih lirih, bahkan suaranya
menyerupai bunyi jangkrik dan anak ayam. Perbedaan juga bisa dilihat
dari segi tubuh yang dimilikinya, sebab ia tidak mengangkat ekor saat
berkicau. Burung yang juga dikenal masyakat jawa dengan prenjak pari ini
bisa di temui di ketinggian 1000-1500 meter (dpl).
3. Ciblek Gunung / Cigun (prinia atrogularis)
Prinia atrogularis atau lebih populer
dengan nama ciblek gunung juga salah satu jenis yang tidak kalah
eksotis. Bebeda dengan saudara-saudaranya, burung yang juga kerap
dipanggil oleh sebagaian penghobi dengan sebutan cigun ini lebih
banyak lebih banyak ditemui di dataran tinggi seperti pegunungan dan
perbukitan. Perbedaan juga tampak jelas pada warna bulu yang
dimilikinya. Baik leher, dahi sampai punggungnya bewarna keabu-abuan dan
untuk selebihnya hampir seluruh badanya bewarna cokelat
kekuning-kuningan.
4. Ciblek Tambak
Praktis terdapat dua macam varian warna
untuk jenis ciblek tambak, yang pertama bulunya dominan bewarna putih
dan abu-abu. Warna putihnya terletak pada bagian leher hingga perut.
Sementara untuk jenis kedua mempunyai perpaduan warna bulu putih
kekuning-kuningan. Warna kuning terdapat pada bagian pantatnya dan
punggung sampai ekornya bewarna putih kecokelatan. Selebihnya, baik itu
untuk suara ngebren maupun gacor yang dimilikinya relatif sama dengan
jenis ciblek lain.
Sekian dulu sob ulasan mengenai jenis ciblek...
Baca juga artikel lain : Masteran Suara Burung Ciblek Ngebrem
Salam kicau mania....
populasi ciblek semakin menurun. biasanya tiap pagi banyak yg berkicau,tapi sekarang mulai jarang
ReplyDeletesemua karena perburuan liar, tak hanya ciblek burung2 lain pun demikian
Delete