Mengenal Burung Ciblek Gunung

Mengenal Jenis Ciblek - Ciblek atau juga kerap dengan sebutan Prenjak merupakan deretan burung penyanyi di Tanah Air yang juga mempunyai suara unik dan khas. Total terdapat macam jenis burung ciblek yang saat ini cukup populer di Indonesia, yang diantaranya meliputi ciblek jawa, sawah, gunung dan tambak. Sayangnya wilayah penyebaran jenis burung ini tidak sepenuhnya ada di berbagai pulau di Tanah Air, sebab prenjak memang burung endemik yang paling banyak ditemui di pulau Jawa, Sumatera dan Bali. 
Selain ciblek kebun, burung sejenis yang juga ramai dipelihara oleh kicau mania di Indonesia adalah burung ciblek gunung, memang dari segi suara , suara ciblek gunung ini lebih mirip suara tembakan dari burung ciblek kebun hanya saja dengan speed dan nada yang berbeda. 
Mungkin hal ini juga menarik untuk dibahas. Untuk sekaliber burung ciblek bisa dibilang, ia hampir mirip dengan burung gereja dan burung pipit. Mengapa demikian? Sebab burung prenjak juga mudah bersahabat dan berdaptasi dengan lingkungan manusia, bahkan ia sering berkeliaran di pemukiman padat penduduk untuk mencari makanan berbagai serangga kecil, ulat dan kroto. Terlebih lagi jenis burung mungil ini juga cukup mudah didapat karena populasi di alam liar masih terjaga. Meskipun pada tahun 1990-an jenis burung ini sempat tidak mempunyai nilai nominal, namun saat ini sudah cukup banyak pengusaha yang menangkarnya.

1. Ciblek Jawa / Prenjak Jawa (bar-winged Prinia)


Burung Ciblek Jawa (lipkee – flickr)


Burung Ciblek Jawa merupakan jenis yang mempunyai panjang tubuh dari ekor hingga kepala sampai 13 cm. Hampir seluruh bulu bagian atas bewarna cokelat kehijau-hijauan. Selain itu, leher dan dada berwarna putih serta perut hingga pantat berwarna kekuningan. Ciri khas yang cukup mudah dikenali ialah garis hitam putih yang terletak di ekor dan di kedua sayapnya. Burung yang juga dikenal oleh masyarakat Bandung dan Jakarta dengan nama cinenen serta burung cici ini biasanya kerap terlihat di perkebunan teh, ladang terbuka, hutan mangrove dan perbukitan pada ketinggian 900 – 1500 meter (dpl).

2. Ciblek Sawah / Prenjak Padi (prinia inornata)


Burung Ciblek Sawah (kkoshy – flickr)


Mungkin diantara banyak jenis, ciblek sawah sedikit mempunyai ciri khas yang lebih gampang untuk dikenali. Sesuai dengan embel-embel yang dibawanya, burung ini lebih sering berkeliaran di sawah-sawah dan ladang jagung untuk mencari makan. Selain itu kicau yang dimilikinya terkesan lebih lirih, bahkan suaranya menyerupai bunyi jangkrik dan anak ayam. Perbedaan juga bisa dilihat dari segi tubuh yang dimilikinya, sebab ia tidak mengangkat ekor saat berkicau. Burung yang juga dikenal masyakat jawa dengan prenjak pari ini bisa di temui di ketinggian 1000-1500 meter (dpl).

3. Ciblek Gunung / Cigun (prinia atrogularis)


Burung Ciblek Gunung (Panji Wiguna – youtube)


Prinia atrogularis atau lebih populer dengan nama ciblek gunung juga salah satu jenis yang tidak kalah eksotis. Bebeda dengan saudara-saudaranya, burung yang juga kerap dipanggil oleh sebagaian penghobi dengan sebutan cigun ini lebih banyak lebih banyak ditemui di dataran tinggi seperti pegunungan dan perbukitan. Perbedaan juga tampak jelas pada warna bulu yang dimilikinya. Baik leher, dahi sampai punggungnya bewarna keabu-abuan dan untuk selebihnya hampir seluruh badanya bewarna cokelat kekuning-kuningan.

4. Ciblek Tambak



Praktis terdapat dua macam varian warna untuk jenis ciblek tambak, yang pertama bulunya dominan bewarna putih dan abu-abu. Warna putihnya terletak pada bagian leher hingga perut. Sementara untuk jenis kedua mempunyai perpaduan warna bulu putih kekuning-kuningan. Warna kuning terdapat pada bagian pantatnya dan punggung sampai ekornya bewarna putih kecokelatan. Selebihnya, baik itu untuk suara ngebren maupun gacor yang dimilikinya relatif sama dengan jenis ciblek lain.

Sekian dulu sob ulasan mengenai jenis  ciblek...
Baca juga artikel lain :  Masteran Suara Burung Ciblek Ngebrem
Salam kicau mania....

Related Posts:

2 Responses to "Mengenal Burung Ciblek Gunung"

  1. populasi ciblek semakin menurun. biasanya tiap pagi banyak yg berkicau,tapi sekarang mulai jarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. semua karena perburuan liar, tak hanya ciblek burung2 lain pun demikian

      Delete